Sate Blengong, Kuliner Lezat Khas Brebes

Mudik Lebaran lewat Brebes? Jangan hanya mampir untuk beli brambang atau ndok asin. Cobalah kuliner yang satu ini: Sate Blengong! Inilah menu masakan yang memiliki citarasa khusus karena diolah menggunakan rempah-rempah lokal. Diyakini Anda akan ketagihan. Makanya, cobain…

Di Brebes-nya di mana Mas yang jualan sate bengong?

Baca Juga

Koreksi, bukan bengong, tapi blengong… Penjual sate blengong tidak sulit ditemukan di Brebes. Di alun-alun kota setidaknya ada 2 penjual sate Blengong, di pojok barat alun alun, dan pojok selatan timur alun-alun. Terkenal dengan sate blengong “tuti”, diambil dari nama penjualnya yang bernama Tuti.

Trus di mana lagi?
Ada lagi yang mangkal di depan Bank Jateng yang terkenal dengan sate blengong Kari. Penjualnya bernama Man Kari, yang sekarang diteruskan anaknya. Ada lagi di pasar batang, atau komplek Islamic Center. Orang mengenalnya dengan sebutan prapatan “Rajak”. Di sana ada kupat blengong Rajak. Penjual sate Blengong inipun juga dianggap legendaris sebagai warung penjual sate kupat blengong.

Banyak juga ya? Apa sih bedanya dengan sate pada umumnya? Sate ayam, misalnya…

Sate blengong memiliki rasa yang tidak amis. Dari segi penampilan, sate blengong berbeda dengan sate-sate lainnya. Tusuk Sate blengong berasal dari batang bambu yang ukurannya lebih besar dan panjang potongannya. Dagingnya disajikan seukuran ibu jari. Satu tusuk sate blengong hanya terdapat 7 potong daging saja.

Blengong hewan apaan sih Mas?
Blengong adalah sejenis unggas, anak persilangan antara bebek dan mentok. Makanya, seperti kata kamu tadi, mungkin karena anak ini bingung kok ayah sama ibunya tampangnya beda, makanya dia bengong aja. Jadilah orang menyebutnya blengong. Hehe… Ngarang!

Enak ya Mas?
Sate blengong lebih nikmat jika dipadukan dengan ketupat. Biasanya ketupat khas sate blengong, besarnya segede paha anak kecil. Sehingga punya keunikan tersendiri melihat sang pedagang sate blengong, saat sedang meracik ketupat.

Ketupat disajikan dengan guyuran cairan yang berbahan santan dan diberi berbagai rempah-rempah, serta bumbu dapur yang tidak begitu kental. Ditaburi krupuk yang sudah diremas-remas dan dicampur dengan bawang goreng. Bila semua sudah diracik, ketupat dengan sajian bersama sate blengong, jelas menggugah selera. Apalagi menikmatinya pada sore hari… wuaaaaah, pas banget.

Harganya mahal gak?
Kamu cukup merogoh kocek antara Rp 12.000 sampai Rp 15.000 sudah bisa menikmati lezatnya ketupat sate blengong. /*

Ibu Hamil Hati-hati Konsumsi Daging Bebek

Dr. Diani Adrina, SpGK dari RS Pusat Pertamina menjelaskan, bahwa kandungan lemak daging bebek lebih banyak daripada daging ayam. Dalam 86 gram daging bebek terkandung 76 mg kolesterol dan 9,6 gram lemak sedangkan dalam 86 gram daging ayam terkandung 73 mg kolesterol dan hanya 3,07 gram lemak. Oleh karena itu, kata dokter tadi, bagi Ibu hamil jangan mengkonsumsi bagian kulit bebek secara berlebihan karena akan berakibat kurang baik.

Karena bagian kulit terbukti sangat tinggi lemak dan kolesterolnya. Lemak dan kolesterol yang berlebih pada ibu hamil sangat berisiko tinggi terhadap timbulnya penyakit pada kehamilan, seperti hipertensi dan diabetes gestasional yang dapat mengganggu sirkulasi darah kepada janin melalui plasenta.

Selain kulit, bagian organ dalam (seperti hati atau usus) bebek juga mengandung tinggi lemak dan kolesterol. Sehingga sebaiknya jangan dikonsumsi. Konsumsi dagingnya saja. Selain itu, sebaiknya kalau nanti kamu punya istri dan istrimu sedang hamil, hindari makan hidangan dari hati angsa atau bebek yang tidak dimasak sampai matang. Sebab, makanan ini bisa mengandung listeria, jenis bakteri yang berbahaya bagi ibu hamil dan janinnya. //**

Anda tahu Sistin? Inilah zat untuk membantu kinerja pankreas, yang digunakan untuk menstabilkan gula darah dan metabolisme karbohidrat asam glutamat: Salah satu senyawa aktif yang digunakan untuk merangsang kinerja otak. Lebih jelas klik di sini.