Sate Lalat Pamekasan, tapi bukan lalat yang disate
Minggu, 05 Oktober 2014
Add Comment
Sate lalat, atau dalam bahasa Madura biasa disebut sate laler, tidak dibuat dari lalat,
melainkan dari daging kambing atau ayam, yang dipotong kecil-kecil sehingga
kelihatan seperti lalat. Sate dari Pamekasan, Madura, ini dibakar sekadarnya
saja, tidak terlalu lama. Namun bumbu kacang dan kecapnya membuat sate ini
terasa nikmat. Sate lalat biasanya dijual per ikat dan seikatnya terdiri dari
20 atau 25 tusuk.

Apa bedanya dengan sate pada umumnya?
Hal yang membedakan sate lalat dengan sate yang lain terletak pada sajiannya
yang lebih gurih dan nikmat. Porsinya kelihatannya lebih banyak dari sate-sate
biasa. Satu porsi ada 20-25 tusuk, sedangkan sate biasa per porsinya hanya 10
tusuk. Tetapi, sebenarnya sama saja. Karena ukuran potongan dagingnya itu membuat
sate ini seolah porsinya lebih banyak. Pada umumnya sate dibungkus dengan daun
pisang.
Bisa dibawa pulang?
Bisa. Tapi paling enak dimakan di tempat. Karena sate masih
hangat dan bumbu bisa nambah, kalau kurang.
Bumbunya sama kayak sate pada umumnya?
Sate lalat tidak menggunakan kacang goreng yang langsung diuleg,
tapi menggunakan kacang yang terlebih dahulu disangar (disangrai) lalu di masak
dengan air setelah itu baru dihaluskan.
Kapan-kapan kalo ke Pamekasan Madura nyobain ah…
Harus itu! Beberapa tahun lalu waktu saya ke sana, saya
makan 40 tusuk, dua porsi, masih nambah. Belum kenyang.
Kemaruk itu mah.
Biarin. /*
0 Response to "Sate Lalat Pamekasan, tapi bukan lalat yang disate "
Posting Komentar